Sunday, July 22, 2012

Paulus

  
   Paulus adalah salah seorang dari tokoh Alkitab di jaman para rasul yang berasal dari Tarsus. Dahulunya bernama Saulus dan ia adalah seorang pembunuh orang Kristen waktu itu ( Kis. 8:3 ) sekaligus sebagai dalang dalam tragedi Stevanus. Namun, ia ditangkap oleh Tuhan Yesus sendiri saat ia dalam perjalanan ke Damsyik ( Kis. 9:2 ), lewat cahaya yang mengelilinginya, hingga menyebabkan matanya buta lalu disembuhkan oleh seorang nabi bernama Ananias ( Kis. 9 ).
    Dari situlah, perjalanan Paulus dalam memberitakan Injil pun dimulai. Berbagai halangan dan rintangan seperti dipenjara, diadili, disiksa pun ia alami bersama rekan - rekannya, Barnabas dan Silas (Selengkapnya ada di Kis. 13-28 ). Penderitaan yang ia alami bukanlah penderitaan yang gampang. Mulai dari dibawa ke pengadilan, hingga kapal yang ia tumpangi pun terkandas ( Kis. 27:14-44 ).
     Namun, penderitaan yang ia alami demi Injil tidaklah sia-sia. Berkat adanya Paulus, kita mampu merefleksikan Firman Tuhan sepenuhnya dalam kehidupan sehari-hari. Kita mampu mengerti lebih dalam lagi mengenai Firman Tuhan yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan dengan kegigihannya, ia berhasil memenangkan berbagai jiwa di belahan dunia, bahkan sampai ke Asia. Begitu berhasilnya ia, sampai - sampai disebut sebagai "Rasul Kaum Kafir" karena ia memberitakan Injil dan membangun jemaat - jemaat Tuhan di luar kawasan Yahudi, seperti jemaat di Galatia, Efesus, dan Korintus.
     Hal yang menarik dari Paulus adalah pandangannya dalam hal seksualitas. Dalam I Korintus 7:8-9, yang berbunyi demikian "Tetapi kepada orang-orang yang tidak kawin dan kepada janda-janda aku anjurkan, supaya baiklah mereka tinggal dalam keadaan seperti aku. Tetapi kalau mereka tidak dapat menguasai diri, baiklah mereka kawin. Sebab lebih baik kawin daripada hangus karena hawa nafsu." Ia benar-benar tegas dalam hal kekudusan dan kebenaran. Ia menasehatkan kepada jemaat di Korintus bahwa mereka yang belum menikah atau janda - janda menyerahkan hidup sepenuhnya untuk melayani Tuhan seperti Paulus. Namun bila tidak sanggup untuk hidup sendirian dan masih terikat hal-hal seksualitas, Paulus menyarankan tidak hanya kepada jemaat di Korintus, namun bagi kita setiap orang yang percaya, untuk lebih baik menikah daripada kita harus jatuh dalam dosa percabulan.
     Saya menempatkan Paulus sebagai "History Maker"nya umat Tuhan, karena dengan jasa beliau, kita dapat mengenal Tuhan dengan benar dan ajaran-ajarannya yang rinci mengenai Firman Tuhan, dan ia merupakan rasul pertama yang berasal dari kalangan pembenci Kristen. Apakah Saudara rindu hidup Saudara dipakai Tuhan seperti Paulus?

No comments:

Post a Comment